Senin, 02 Juni 2008

Nasyid Nuhasabah Munsyid Kahfi

Nasyid Nuhasabah Munsyid Kahfi

Alangkah indah jika diri mampu mengisi hembusan nafas dengan bertasbih..
Sebelum terbitnya fajar sebelum terbenamnya sang mentari

Seiring denyutan nadi terpancar rohani tenggelamnya diri dalam dzikrulloh
Muhasabah diri tundukkan hati bersujud bersunyi

Alangkah bertuah diri ini jika hingga ke akhir hayat kita dalam dzikrulloh
Bibir yang basah dengan sahadah menjadi penyudah melangkah ke gerbang alam barzah

Seiring denyutan nadi terpancar rohani tenggelamnya diri dalam dzikrulloh
Tibanya hari muhasabah diri tunduknya hati
Seiring denyutan nadi terpancar rohani tenggelamnya diri dalam dzikrulloh
Tibanya hari muhasabah diri tunduknya hati

ooo
Sesungguhnya apa yang lebih berarti bagi insani
Melainkan hanya mengharap limpah RidhoNya...

Seiring denyutan nadi terpancar rohani tenggelamnya diri dalam dzikrulloh
Tibanya hari tundukkan hati bersujud bersunyi

Seiring denyutan nadi terpancar rohani tenggelamnya diri dalam dzikrulloh
Bibir yang basah dengan sahadah terpancar indah

Seiring denyutan nadi terpancar rohani tenggelamnya diri dalam dzikrulloh
Bibir yang basah dengan sahadah menjadi penyudah melangkah ke gerbang alam barzakh..

Seiring denyutan nadi terpancar rohani tenggelamnya diri dalam dzikrulloh
Tibanya hari tundukkan hati bersujud bersunyi

Alangkah bertuah diri ini jika hingga ke akhir hayat kita dalam dzikrulloh
Bibir yang basah dengan sahadah terpancar indah

Seiring denyutan nadi terpancar rohani
Bibir yang basah dengan sahadah menjadi penyudah melangkah ke gerbang alam barzakh..

Nasyid Nuhasabah Munsyid Kahfi

Tidak ada komentar: